Carian Daripada Blog Ini

Rabu, September 28, 2011

Tempat ke-2 Pertandingan Menulis Esei Islam Negeri Selangor

 
 
 
 
 
Hari ini, 28 September 2011, ingin saya kongsikan sesuatu dengan anda semua. Semalam, tatkala menerima surat dari Jabatan Pelajaran Selangor hati saya gembira tidak terkata. Masakan tidak, saya diminta untuk hadir ke SAM Rawang bagi menjayakan Majlis Anugerah Hari Kualiti Pendidikan Islam & Instutusi Pendidikan Agama Negeri Selangor. Di dalam surat tidak dinyatakan anugerah apa yang saya perolehi, sekadar menyebut akan menerima anugerah. Kawan-kawan yang membaca surat kepunyaan saya bertalu-talu bertanya, anugerah apa? Takkan pula Anugerah Perkhidmatan Cemerlang? He, he...saya menjawab semula yang saya ni kan baru lagi, sah jawatan dalam perhidmatan baru setahun, tak layak lagi dianugerahi apa-apa. Bos saya tak habis-habis ucapkan tahniah, sedangkan beliau pun tertanya-tanya apa jenis anugerah yang saya akan dapat. Namun dalam hati saya, saya tahu apa anugerah yang saya perolehi. 
 
Menyoroti kisah sebulan lepas, saya ada menghantar penyertaan menulis esei bertemakan Islam khusus untuk bacaan umum dan family reading dengan pelbagai tema termasuk akidah, akhlak, motivasi dan sirah. Syarat penyertaan esei hendaklah dihantar 3 tajuk dengan berlainan tema, tetapi saya menghantar 4. Sejak hantar tidak putus-putus saya berdoa moga-moga menang. Namun sampai 22 September keputusan tidak diumumkan seperti yang dijanjikan pada borang penyertaan, lalu saya pun pasrah dan menganggap saya tidak memenanginya. Namun dengan hadirnya surat ini seolah-olah harapan saya subur kembali. Menangkah, aku? Nombor berapa? Sentiasa soalan itu berlegar-legar dalam hati sepanjang hari. 
 
Akhirnya, melalui buku program, saya menegtahui bahawa saya mendapat tempat kedua untuk pertandingan di peringkat Negeri Selangor ini. Syukurnya. Namun satu yang saya sampai sekarang masih tidak puas hati, mengenai habuan yang diperolehi. Melalui borang, ada disebutkan bahawa semua peserta akan diberikan sijil penyertaan dan pemenang pula akan diberikan hadiah. Soalnya, semasa saya menerima anugerah yang berupa sijl penghargaan, tidak ada hadiah lain yang mengiringinya. Pelik juga, kenapa hanya sekadar sekeping sijl? Apa bezanya antara yang mendapat tempat 1, 2, 3 dan saguhati? Lalu persoalan ini saya kemukakan kepada penganjur program melalui emel. Harap soalan saya itu mendapat respon sewajarnya. 
 
Apapun saya bersyukur kerana penyertaan kali pertama ini mendapat perhatian juri. Sempat seorang penyelaras pendaftaran tetamu dan peserta di luar dewan meminta address blog saya (www.mymindstories.blogspot). Katanya ingin melihat karya-karya yang telah saya hantarkan. He, he, buat segan saya pula. Lainlah kalau dapat johan, bukan? Insya-Allah jika ada peluang lagi akan saya sertainya. 
 
Sebenarnya kejayaan yang tidak seberapa ini dilihat telah menjadi pemangkin untuk saya lebih serius untuk menulis termasuklah mengup-datekan blog yang bersawang ini. Bukan sengaja membiarkan blog tanpa artikel terbaru, tetapi masa saya lebih kepada penumpuan terhadap membuat kajian sebagai syarat menamatkan pengajian diperingkat sarjana. Moga-moga Allah mempermudahkan segala-galanya untuk saya membuat sesuatu demi keredhaan-Nya. Wallahu a'lam.

Sabtu, September 10, 2011

Bicara Sejarah Islam : The Secret of Nusantara



world_route.jpg
Pada abad ke-11 M dimulailah rangkaian konflik antar pemeluk agama yang dikenal sebagai Perang Salib (Crusade Wars). Diawali dengan perintah Paus (Pope) Urbanus II untuk menguasai Yerusalem yang berada dalam wilayah pemerintahan Islam. Gelombang peperangan terus berlangsung selama berabad-abad kemudian dan tahun meluas ke wilayah-wilayah lain. Konflik yang terjadi dalam Perang Salib sebenarnya tidak hanya melibatkan dua pemeluk agama tersebut karena dalam beberapa seri Perang Salib berikutnya tentara Salib juga terlibat konflik dengan pihak-pihak di luar kaum Muslim yang menjadi lawan utama.

Bagi Crusaders (tentara Salib) dan kaum Muslim, peperangan yang terjadi meninggalkan kesan yang tidak terlupakan pada masing-masing pihak. Bagi orang-orang Eropa, kekalahan pada Perang Salib terhadap Salahuddin Al Ayubi/ Saladin (Ayubbid Empire)Ottoman Empire) dan kemudian terhadap Turki Utsmani ( menimbulkan kekecewaan yang mendalam. Hal ini mendorong lahirnya Renaissance Eropa pada abad ke-15. Sistem keagamaan yang dinilai menghambat kemajuan mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya mereka mengharapkan pencapaian seperti dominasi Yunani-Romawi sebelum zaman Kristen dengan cara mengembangkan kemajuan-kemajuan yang telah dipelajari sebelumnya dari orang-orang Arab, di antaranya adalah pada pada bidang geografi, teknologi maritim, navigasi dan persenjataan.

Para perintis Renaissance bergerak ke Eropa barat menjauhi pengaruh Turki Utsmani yang telah menguasai Konstantinopel (Constantinople/ Istambul) dan sekaligus menjauhi pusat kekuasaan Kepausan/ Gereja Katholik. Dan ketika Renaissance mencapai puncaknya, orang-orang Portugis dan Spanyol di yang berada di ujung barat Eropa, siap memulai ekspansi ke seluruh dunia, baik dengan motif ekonomi, politik, maupun agama.

Inilah permulaan dari era yang disebut oleh orang-orang Eropa sebagai Age of Discovery. Target pertama adalah India sebagai starting point untuk menjelajahi dunia Timur yang misterius. Orang-orang Spanyol tertarik dengan ide Christopher Columbus menyatakan bahwa berdasarkan perhitungan-perhitungan terhadap diameter Bumi, India dapat dicapai melalui pelayaran ke Barat (Samudera Atlantik) sedangkan orang-orang Portugis meragukan efektivitas pelayaran melalui Atlantik dan tetap berusaha mencapai India dengan mengelilingi Afrika.

Selanjutnya Columbus melakukan ekspedisi menyeberangi Atlantik dan yang mencapai Amerika Tengah (yang pada awalnya dikiranya adalah India) pada tahun 1492. Melihat hasil ekpedisi Colombus, Spanyol (Castile Kingdom) dan Portugal menyepakati perjanjian Tordesillas, yang menyatakan bahwa Spanyol berhak atas ekspansi melalui arah barat (samudera Atlantik) sedangkan Portugal melalui arah timur (Afrika dan Samudera India). Maka Spanyol mengirim Ferdinand Magellan (Fernão de Magalhães) menuju ke barat hingga ia tiba di Filipina. Sedangkan Portugal mengirim Bartolomeu Dias dan Vasco da Gamma untuk membuka jalur mengelilingi Afrika menuju ke India. Dengan perjanjian ini maka Portugal tidak memiliki pesaing dalam dominasi jalur laut Eropa-Afrika-Asia.

Setelah orang-orang Eropa mencapai India maka ekspansi ke Timur dilanjutkan ke wilayah yang mereka baru ketahui keberadaannya. Mereka menyebutnya India Timur (East Indies). Untuk itu, pada awal abad ke-16 M, Raja Portugal, Manuel I, menunjuk seorang panglima Crusaders yang bertugas di Afrika Utara untuk memimpin angkatan laut Portugal melakukan kampanye militer menguasai jalur pelayaran Samudera Hindia dan membuka India Timur. Ia bernama Alfonso de Albuquerque. Dengan pasukannya yang dipimpinnya ia kemudian menguasai Pesisir Timur Afrika, Teluk Persia dan India. Ia kemudian bergerak ke timur dan pada tahun 1511 tiba di Selat Malaka dan seketika itu juga ia menyerang Kesultanan Melaka. Suatu hal yang tidak lazim dilakukan pada kontak pertama antara dua perdaban yang berbeda. Ia kemudian mengambil khazanah kekayaan kerajaan di antaranya adalah 3.000 buah meriam milik Kesultanan Melaka.

Hal ini memiliki beberapa arti sekaligus. Secara ekonomi, hal ini berarti orang-orang Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah dan komoditas lain langsung dari sumbernya yaitu Nusantara. Sebelumnya mereka mendapatkan komoditas ini dari perdagangan di Timur Tengah dan ketika terjadi konflik dengan pengasa wilayah ini maka suplai ke Eropa akan terganggu. Secara politik, hal ini meluaskan wilayah kekuasaan Portugis (Portugesse Empire) yang meliputi pesisir barat, selatan dan timur Afrika, teluk Persia, India dan kemudian Selat Malaka. Dan sebagai seorang Crusader, ini merupakan prestasi yang sangat besar mengingat seluruh wilayah yang ia serang adalah wilayah kerajaan-kerajaan Islam. Karena itu, serangan Portugis terhadap Melaka segera mendapat reaksi dari kerajaan Islam lain di Nusantara, terutamanya Kesultanan Demak di Jawa. Peristiwa ini juga menandai mulainya masa penjajahan di Nusantara. Hal ini kemudian diikuti oleh bangsa bangsa Eropa lain.

Pada periode yang bersamaan cahaya Islam yang sebelumnya telah menaungi 3/4 dunia, secara umum mulai memudar. Perlu diketahui bahwa sejak kedatangan Nabi Muhammad SAW hingga ke saat ini, perkembangan Islam dapat dibagi menjadi dua periode. Periode pertama adalah 700 tahun pertama Hijriyah. Dalam periode ini terdapat zaman Salafussoleh, 300 tahun pertama yang disebut oleh Rasulullah sebagai sebaik-baik kurun. Islam menuju mencapai kejayaannya dan menyebar ke suluruh dunia. Kemajuan dalam iman dan ilmu telah menjadikan umat Islam sebagai Pole of Excellent. Pencapaian terakhir periode ini adalah keberhasilan Sultan Muhammad Al Fateh (Mehmed II The Conqueror) menutup sejarah 1500 tahun kekaisaran Romawi dengan menyerahnya ibukota Byzantium/ Romawi Timur, Konstantinopel.

Periode kedua adalah 700 tahun berikutnya. Pada perode ini pengamalan Islam mulai menurun drastis, berbagai perkara mulai hilang satu persatu. Jika sebelumnya kerusakan umat hanya terjadi pada bidang-bidang tertentu maka pada periode ini kemunduran umat Islam terjadi serentak di semua bidang. Dari krisis keimanan, ibadah, akhlak, pemerintahan, kemunduran ilmu hingga hilangnya faktor-faktor keberkatan dan bantuan Tuhan secara khawariqul addah (kejadian luar biasa). Jika ada yang tersisa, tidak lebih dari ritual ibadah harian, mingguan dan tahunan saja.

Namun ternyata pada periode inilah wilayah Nusantara memainkan peranan penting sebagai benteng pertahanan yang kuat bagi umat Islam dan ajaran Islam. Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, bahwa imperialisme Eropa pada abad pertengahan memliki tujuan ekonomi, politik dan agama sekaligus. Lebih dikenal dengan istilah 3G: Gold, God/Gospel, Glory. Namun sungguh ajaib. bangsa Melayu tetap menjadi bangsa Muslim dengan jumlah terbesar dan menyatu walaupun mengalami penjajahan selama hampir empat abad. Berkebalikan dengan apa yang terjadi di kawasan lain, misalnya Spanyol/Andalusia yang telah kehilangan identitasnya sebagai bangsa Muslim atau bangsa Arab yang kini telah terpecah-pecah seolah kembali ke sistem kesukuan (tribal state) zaman jahiliyah (pra Islam). Di Nusantara, Islam terus berkembang pesat dan menjadi pendorong bagi berbagai perlawanan terhadap penjajah. Sebagai contoh adalah Perlawanan Pangeran Diponegoro yang perlawanan terberat yang dihadapi Belanda. Pangeran Diponegoro adalah putra raja Jawa, Sultan Hamengkubuwono III, yang menolak menjadi putra mahkota dan kemudian menjadi ulama tarekat Naqsyabandiyah. Begitu juga dengan berbagai ulama di daerah lain. Perlawanan-perlawanan mereka yang didorong motivasi spiritual untuk membela kebenaran dan bukan kepentingan diri atau kelompok semata, selalu menjadi ancaman no.1 terhadap penjajah.

Tidak hanya berperan besar dalam menghadapi ancaman langsung dari luar berupa penjajahan dan berbagai interfensi asing, namun juga berperan besar dalam menghadapi berbagai pergolakan di antara umat Islam sendiri hasil campur tangan pihak asing. Di antaranya adalah konflik politik dan madzhab yang terjadi pada abad ke-18 di Hijaz yang membawa dampak ke seluruh dunia Islam. Karena antara mazdhab baru yang mendapat dukungan pemerintahan baru di Makkah dan Madinah, dengan madzhab-madzhab klasik yang telah mapan terdapat perbedaan tidak hanya pada perkara furu’ (cabang) yaitu fiqh syariat, namun juga dalam beberapa perkara pokok aqidah/ iman, maka mayoritas ulama di seluruh dunia menolak kehadiran madzhab baru ini. Di Nusantara, pada tahun 1926, para ulama yang dipimpin oleh Syeikh Hasyim Asy’ariAhlus Sunnah wal Jamaah mendeklarasikan berdirinya Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) yang dengan tegas mempertahankan pengamalan keempat madzhab fiqh yang telah ada (madzhab Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Syafi’i dan Imam Hambali) berserta pegangan aqidah atau keimanannya: . Dengan 45 juta pendukungnya saat ini, Nahdatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di dunia.

Perbagai peristiwa telah terjadi sepanjang sejarah Islam di Bumi Nusantara. Hingga ke saat ini, dapat kita saksikan bahwa saat ini semangat pengamalan ajaran Islam di kawasan Asia Tenggara oleh rumpun bangsa Melayu terlihat paling kuat dibandingan dengan kawasan lain di dunia termasuk di Timur Tengah atau bahkan kedua kota suci Makkah dan Madinah. Fenomena ini mulai tampak jelas sejak memasuki kurun (abad) baru yaitu tahun 1400 H (1979 M) terutama di Malaysia, juga Indonesia. Walaupun tiada henti mendapat tantangan dari luar secara aqidah, pemikiran, budaya, politik, ekonomi dan sebagainya namun kemudian pengamalan Islam sepanjang awal kurun Hijriyah ini terus berkembang dengan pasti.

Sejarah telah mencatat bahwa bara api Islam telah menyala dan tetap terus membara dalam dekapan bangsa Melayu di Bumi Nusantara selama 700 tahun. Selama 700 tahun itu pula wilayah Nusantara menjadi incaran berbagai pihak untuk ditundukkan dan dikuasai. Namun bangsa Melayu tetap bertahan sebagai bangsa Muslim dengan jumlah dan potensi yang begitu besar untuk mengkuti jejak bangsa-bangsa muslim lain yang sebelumnya telah satu per satu tampil ke depan pentas dunia untuk memimpin langsung peradaban Islam. Bangsa Melayu adalah satu-satunya bangsa muslim yang belum mendapatkan gilirannya. Dan sekaranglah saatnya, giliran Timur untuk membuka dan memimpin periode Islam selanjutnya sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW:

“Telah berlaku zaman Kenabian ke atas kamu. Maka berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki kemudian Allah pun mengangkat zaman itu seperti yang Dia kehendaki.
Kemudian berlakulah zaman Kekhalifahan yang berjalan menurut cara zaman Kenabian. Maka berlakulah zaman itu seperti yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian diangkat-Nya apabila Dia berkehendak mengangkatnya.

Kemudian berlakulah pula zaman pemerintahan yang menggigit. Maka berlakulah zaman itu seperti yang dikehendaki oleh Allah berlakunya. Kemudian Dia mengangkatnya seperti yang Dia kehendaki.

Kemudian berlakulah zaman pemerintah yang zalim. Maka berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki ia berlaku. Kemudian Dia mengangkatnya apabila Dia menghendaki.
Kemudian berlakulah zaman Kekhalifahan yang berlaku menurut cara zaman Kenabian..”
(Hadits riwayat Imam Ahmad – Kitab Musnad Imam Ahmad ibn Hambal)


____________________________________________________________________________
Artikel ini begitu menarik perhatian saya, lalu saya bawakannya di sini di mana sumbernya saya perolehi dari sini..wallahu a'lam.

Bicara Sejarah Islam : The Secret of Nusantara



world_route.jpg
Pada abad ke-11 M dimulailah rangkaian konflik antar pemeluk agama yang dikenal sebagai Perang Salib (Crusade Wars). Diawali dengan perintah Paus (Pope) Urbanus II untuk menguasai Yerusalem yang berada dalam wilayah pemerintahan Islam. Gelombang peperangan terus berlangsung selama berabad-abad kemudian dan tahun meluas ke wilayah-wilayah lain. Konflik yang terjadi dalam Perang Salib sebenarnya tidak hanya melibatkan dua pemeluk agama tersebut karena dalam beberapa seri Perang Salib berikutnya tentara Salib juga terlibat konflik dengan pihak-pihak di luar kaum Muslim yang menjadi lawan utama.

Bagi Crusaders (tentara Salib) dan kaum Muslim, peperangan yang terjadi meninggalkan kesan yang tidak terlupakan pada masing-masing pihak. Bagi orang-orang Eropa, kekalahan pada Perang Salib terhadap Salahuddin Al Ayubi/ Saladin (Ayubbid Empire)Ottoman Empire) dan kemudian terhadap Turki Utsmani ( menimbulkan kekecewaan yang mendalam. Hal ini mendorong lahirnya Renaissance Eropa pada abad ke-15. Sistem keagamaan yang dinilai menghambat kemajuan mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya mereka mengharapkan pencapaian seperti dominasi Yunani-Romawi sebelum zaman Kristen dengan cara mengembangkan kemajuan-kemajuan yang telah dipelajari sebelumnya dari orang-orang Arab, di antaranya adalah pada pada bidang geografi, teknologi maritim, navigasi dan persenjataan.

Para perintis Renaissance bergerak ke Eropa barat menjauhi pengaruh Turki Utsmani yang telah menguasai Konstantinopel (Constantinople/ Istambul) dan sekaligus menjauhi pusat kekuasaan Kepausan/ Gereja Katholik. Dan ketika Renaissance mencapai puncaknya, orang-orang Portugis dan Spanyol di yang berada di ujung barat Eropa, siap memulai ekspansi ke seluruh dunia, baik dengan motif ekonomi, politik, maupun agama.

Inilah permulaan dari era yang disebut oleh orang-orang Eropa sebagai Age of Discovery. Target pertama adalah India sebagai starting point untuk menjelajahi dunia Timur yang misterius. Orang-orang Spanyol tertarik dengan ide Christopher Columbus menyatakan bahwa berdasarkan perhitungan-perhitungan terhadap diameter Bumi, India dapat dicapai melalui pelayaran ke Barat (Samudera Atlantik) sedangkan orang-orang Portugis meragukan efektivitas pelayaran melalui Atlantik dan tetap berusaha mencapai India dengan mengelilingi Afrika.

Selanjutnya Columbus melakukan ekspedisi menyeberangi Atlantik dan yang mencapai Amerika Tengah (yang pada awalnya dikiranya adalah India) pada tahun 1492. Melihat hasil ekpedisi Colombus, Spanyol (Castile Kingdom) dan Portugal menyepakati perjanjian Tordesillas, yang menyatakan bahwa Spanyol berhak atas ekspansi melalui arah barat (samudera Atlantik) sedangkan Portugal melalui arah timur (Afrika dan Samudera India). Maka Spanyol mengirim Ferdinand Magellan (Fernão de Magalhães) menuju ke barat hingga ia tiba di Filipina. Sedangkan Portugal mengirim Bartolomeu Dias dan Vasco da Gamma untuk membuka jalur mengelilingi Afrika menuju ke India. Dengan perjanjian ini maka Portugal tidak memiliki pesaing dalam dominasi jalur laut Eropa-Afrika-Asia.

Setelah orang-orang Eropa mencapai India maka ekspansi ke Timur dilanjutkan ke wilayah yang mereka baru ketahui keberadaannya. Mereka menyebutnya India Timur (East Indies). Untuk itu, pada awal abad ke-16 M, Raja Portugal, Manuel I, menunjuk seorang panglima Crusaders yang bertugas di Afrika Utara untuk memimpin angkatan laut Portugal melakukan kampanye militer menguasai jalur pelayaran Samudera Hindia dan membuka India Timur. Ia bernama Alfonso de Albuquerque. Dengan pasukannya yang dipimpinnya ia kemudian menguasai Pesisir Timur Afrika, Teluk Persia dan India. Ia kemudian bergerak ke timur dan pada tahun 1511 tiba di Selat Malaka dan seketika itu juga ia menyerang Kesultanan Melaka. Suatu hal yang tidak lazim dilakukan pada kontak pertama antara dua perdaban yang berbeda. Ia kemudian mengambil khazanah kekayaan kerajaan di antaranya adalah 3.000 buah meriam milik Kesultanan Melaka.

Hal ini memiliki beberapa arti sekaligus. Secara ekonomi, hal ini berarti orang-orang Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah dan komoditas lain langsung dari sumbernya yaitu Nusantara. Sebelumnya mereka mendapatkan komoditas ini dari perdagangan di Timur Tengah dan ketika terjadi konflik dengan pengasa wilayah ini maka suplai ke Eropa akan terganggu. Secara politik, hal ini meluaskan wilayah kekuasaan Portugis (Portugesse Empire) yang meliputi pesisir barat, selatan dan timur Afrika, teluk Persia, India dan kemudian Selat Malaka. Dan sebagai seorang Crusader, ini merupakan prestasi yang sangat besar mengingat seluruh wilayah yang ia serang adalah wilayah kerajaan-kerajaan Islam. Karena itu, serangan Portugis terhadap Melaka segera mendapat reaksi dari kerajaan Islam lain di Nusantara, terutamanya Kesultanan Demak di Jawa. Peristiwa ini juga menandai mulainya masa penjajahan di Nusantara. Hal ini kemudian diikuti oleh bangsa bangsa Eropa lain.

Pada periode yang bersamaan cahaya Islam yang sebelumnya telah menaungi 3/4 dunia, secara umum mulai memudar. Perlu diketahui bahwa sejak kedatangan Nabi Muhammad SAW hingga ke saat ini, perkembangan Islam dapat dibagi menjadi dua periode. Periode pertama adalah 700 tahun pertama Hijriyah. Dalam periode ini terdapat zaman Salafussoleh, 300 tahun pertama yang disebut oleh Rasulullah sebagai sebaik-baik kurun. Islam menuju mencapai kejayaannya dan menyebar ke suluruh dunia. Kemajuan dalam iman dan ilmu telah menjadikan umat Islam sebagai Pole of Excellent. Pencapaian terakhir periode ini adalah keberhasilan Sultan Muhammad Al Fateh (Mehmed II The Conqueror) menutup sejarah 1500 tahun kekaisaran Romawi dengan menyerahnya ibukota Byzantium/ Romawi Timur, Konstantinopel.

Periode kedua adalah 700 tahun berikutnya. Pada perode ini pengamalan Islam mulai menurun drastis, berbagai perkara mulai hilang satu persatu. Jika sebelumnya kerusakan umat hanya terjadi pada bidang-bidang tertentu maka pada periode ini kemunduran umat Islam terjadi serentak di semua bidang. Dari krisis keimanan, ibadah, akhlak, pemerintahan, kemunduran ilmu hingga hilangnya faktor-faktor keberkatan dan bantuan Tuhan secara khawariqul addah (kejadian luar biasa). Jika ada yang tersisa, tidak lebih dari ritual ibadah harian, mingguan dan tahunan saja.

Namun ternyata pada periode inilah wilayah Nusantara memainkan peranan penting sebagai benteng pertahanan yang kuat bagi umat Islam dan ajaran Islam. Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, bahwa imperialisme Eropa pada abad pertengahan memliki tujuan ekonomi, politik dan agama sekaligus. Lebih dikenal dengan istilah 3G: Gold, God/Gospel, Glory. Namun sungguh ajaib. bangsa Melayu tetap menjadi bangsa Muslim dengan jumlah terbesar dan menyatu walaupun mengalami penjajahan selama hampir empat abad. Berkebalikan dengan apa yang terjadi di kawasan lain, misalnya Spanyol/Andalusia yang telah kehilangan identitasnya sebagai bangsa Muslim atau bangsa Arab yang kini telah terpecah-pecah seolah kembali ke sistem kesukuan (tribal state) zaman jahiliyah (pra Islam). Di Nusantara, Islam terus berkembang pesat dan menjadi pendorong bagi berbagai perlawanan terhadap penjajah. Sebagai contoh adalah Perlawanan Pangeran Diponegoro yang perlawanan terberat yang dihadapi Belanda. Pangeran Diponegoro adalah putra raja Jawa, Sultan Hamengkubuwono III, yang menolak menjadi putra mahkota dan kemudian menjadi ulama tarekat Naqsyabandiyah. Begitu juga dengan berbagai ulama di daerah lain. Perlawanan-perlawanan mereka yang didorong motivasi spiritual untuk membela kebenaran dan bukan kepentingan diri atau kelompok semata, selalu menjadi ancaman no.1 terhadap penjajah.

Tidak hanya berperan besar dalam menghadapi ancaman langsung dari luar berupa penjajahan dan berbagai interfensi asing, namun juga berperan besar dalam menghadapi berbagai pergolakan di antara umat Islam sendiri hasil campur tangan pihak asing. Di antaranya adalah konflik politik dan madzhab yang terjadi pada abad ke-18 di Hijaz yang membawa dampak ke seluruh dunia Islam. Karena antara mazdhab baru yang mendapat dukungan pemerintahan baru di Makkah dan Madinah, dengan madzhab-madzhab klasik yang telah mapan terdapat perbedaan tidak hanya pada perkara furu’ (cabang) yaitu fiqh syariat, namun juga dalam beberapa perkara pokok aqidah/ iman, maka mayoritas ulama di seluruh dunia menolak kehadiran madzhab baru ini. Di Nusantara, pada tahun 1926, para ulama yang dipimpin oleh Syeikh Hasyim Asy’ariAhlus Sunnah wal Jamaah mendeklarasikan berdirinya Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) yang dengan tegas mempertahankan pengamalan keempat madzhab fiqh yang telah ada (madzhab Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Syafi’i dan Imam Hambali) berserta pegangan aqidah atau keimanannya: . Dengan 45 juta pendukungnya saat ini, Nahdatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di dunia.

Perbagai peristiwa telah terjadi sepanjang sejarah Islam di Bumi Nusantara. Hingga ke saat ini, dapat kita saksikan bahwa saat ini semangat pengamalan ajaran Islam di kawasan Asia Tenggara oleh rumpun bangsa Melayu terlihat paling kuat dibandingan dengan kawasan lain di dunia termasuk di Timur Tengah atau bahkan kedua kota suci Makkah dan Madinah. Fenomena ini mulai tampak jelas sejak memasuki kurun (abad) baru yaitu tahun 1400 H (1979 M) terutama di Malaysia, juga Indonesia. Walaupun tiada henti mendapat tantangan dari luar secara aqidah, pemikiran, budaya, politik, ekonomi dan sebagainya namun kemudian pengamalan Islam sepanjang awal kurun Hijriyah ini terus berkembang dengan pasti.

Sejarah telah mencatat bahwa bara api Islam telah menyala dan tetap terus membara dalam dekapan bangsa Melayu di Bumi Nusantara selama 700 tahun. Selama 700 tahun itu pula wilayah Nusantara menjadi incaran berbagai pihak untuk ditundukkan dan dikuasai. Namun bangsa Melayu tetap bertahan sebagai bangsa Muslim dengan jumlah dan potensi yang begitu besar untuk mengkuti jejak bangsa-bangsa muslim lain yang sebelumnya telah satu per satu tampil ke depan pentas dunia untuk memimpin langsung peradaban Islam. Bangsa Melayu adalah satu-satunya bangsa muslim yang belum mendapatkan gilirannya. Dan sekaranglah saatnya, giliran Timur untuk membuka dan memimpin periode Islam selanjutnya sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW:

“Telah berlaku zaman Kenabian ke atas kamu. Maka berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki kemudian Allah pun mengangkat zaman itu seperti yang Dia kehendaki.
Kemudian berlakulah zaman Kekhalifahan yang berjalan menurut cara zaman Kenabian. Maka berlakulah zaman itu seperti yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian diangkat-Nya apabila Dia berkehendak mengangkatnya.

Kemudian berlakulah pula zaman pemerintahan yang menggigit. Maka berlakulah zaman itu seperti yang dikehendaki oleh Allah berlakunya. Kemudian Dia mengangkatnya seperti yang Dia kehendaki.

Kemudian berlakulah zaman pemerintah yang zalim. Maka berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki ia berlaku. Kemudian Dia mengangkatnya apabila Dia menghendaki.
Kemudian berlakulah zaman Kekhalifahan yang berlaku menurut cara zaman Kenabian..”
(Hadits riwayat Imam Ahmad – Kitab Musnad Imam Ahmad ibn Hambal)


____________________________________________________________________________
Artikel ini begitu menarik perhatian saya, lalu saya bawakannya di sini di mana sumbernya saya perolehi dari sini..wallahu a'lam.

Rabu, September 07, 2011

SPM: Sijil Padang Mahsyar




SPM...sebuah penilaian yang amat-amat penting dalam hidup kita...menjadi penentu kepada masa depan pendidikan dan kerjaya...yang lulus cemerlang memang akan berbahagia...yang cukup2 makan kene pandai2 nak hidup la...yang kantoi pula baru terasa menyesal tak terhingga...namun...walau secemerlang mana pun kita...atau sekantoi mana pun jua...penilaian ini tidak memberi apa2 makna buat kita...kerana penilaian itu hanyalah demi kehidupan dunia semata-mata...mungkin juga menjadi jambatan di akhirat sana...kerana di sana...ada satu lagi SPM kita kene hadapi dan merasa...seluruh manusia tidak akan terlepas daripadanya...wajib melaluinya bagi menetukan hala tuju balasan seterusnya...lalu, apakah dia...? SPM di dunia adalah Sijil Penilaian Malaysia...manakala SPM di akhirat adalah...Sijil Padang Mahsyar. Sudah pastikah kita akan cemerlang seperti SPM di dunia...? Bersedialah kita untuk menduduki SPM buat kali yang kedua :D

Selasa, September 06, 2011

NABI MUHAMMAD PEMBAWA RAHMAT KE SELURUH ALAM





Tiada siapa pun dapat menjangkakan, dalam kegelapan jahiliyyah di bumi Makkah akhirnya muncul cahaya kebenaran. Sikap masyarakat Arab yang suka membuat penzaliman,   penindasan dan pertelingkahan kaum sesama mereka akhirnya lenyap dan bersatu ummah. Di tengah-tengah keruntuhan moral masyarakat muncul ikon mulia yang membawa misi untuk memperbaiki akhlak manusia, sekaligus membawa mesej keesaan Tuhan. Tiada siapa di kalangan masyarakat menyedarinya walhal pada masa sama satu kaum lain ternanti-nanti akan kedatangan Nabi Muhammad s.a.w sebagai utusan Allah yang terakhir.
Pada hari Isnin, 12 Rabiul Awal bersamaan dengan 20 April 571 Masehi sejarah besar menyaksikan kehadiran seorang bayi yang bakal menggegarkan dunia. Kelahirannya menjelang fajar subuh diiringi cahaya bergemerlapan seolah-olah memberi khabar gembira buat seisi dunia. Kelahiran Nabi Muhammad setelah beberapa ketika peristiwa tentera bergajah dibinasakan Allah daripada menyerang Kaabah. Tentu sahaja ia satu petanda baik untuk seluruh manusia. Isyarat kelahirannya menunjukkan akan kehadiran manusia agung yang bakal memakmurkan dunia dengan ajaran Islam yang syumul.
Buktinya, api sembahan Majusi di Rom yang sebelum itu menyala ribuan tahun terpadam serta-merta. Manakala keteguhan Istana Kisra di Parsi pula runtuh menyembah bumi. Syaitan pula yang selama ini bebas turun naik ke langit menggigit jari lantaran dihalang sejurus selepas kelahiran baginda. Semua itu menjadi sebahagian daripada tanda nubuwwah seorang insan yang bakal membawa perubahan besar pada dunia akhir zaman selaku Khatamul Anbiya’.
Kelahiran Nabi Muhammad ke dunia membawa amanah Allah yang telah dijanjikan kemunculannya dari zaman ke zaman. Tidak sekadar catatan Ahmad di dalam kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, tetapi kewujudannya telah Allah umumkan sedari wujudnya manusia pertama, bapa seluruh manusia iaitu Nabi Adam a.s. Di kala itu Allah meminta Nabi Adam untuk melafazkan selawat dan salam ke atas Nabi Muhammad sebagai mahar pernikahan antara baginda dan Hawa semasa di syurga. 
Lihat, betapa hebat dan mulianya Nabi Muhammad di sisi Allah sehinggakan baginda diberi penghormatan sebegitu rupa. Sudah tentu Allah telah mempersiapkan diri baginda dari segala sudut mental dan fizikal bagi membawa misi-Nya dalam menyebarkan kalimah Tauhid. Keluhuran akhlak telah Allah sematkan dalam dirinya dengan pemeliharaan hati dan jiwa baginda daripada terjebak dengan sesuatu yang keji dan mungkar sepanjang hayatnya. 
Peristiwa dadanya dibelah malaikat Jibril untuk disucikan hatinya dengan air zam-zam memberi makna hatinya perlu dibersihkan dari segala sifat mazmumah. Sebagai manusia biasa, kesalahan dan kesilapan boleh berlaku pada bila-bila masa. Dengan itu sifat-sifat mahmudah telah disuburkan dalam jiwanya sesuai dengan peranan baginda sebagai seorang utusan Allah yang perlu mempunyai sifat-sifat yang mulia. Pernah Nabi bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya, aku diutuskan kepada kamu (manusia) adalah untuk menyempurnakan akhlak.”
Gelaran al-Amin yang diberikan masyarakat kepadanya telah menyaksikan betapa baginda terkenal dengan akhlak yang terpuji. Sifat amanah dan tidak pernah berbohong semasa berbicara membuatkan apa yang diperkatakannya mudah dipercayai. Akhlak mulianya terserlah sehingga dirinya disenangi orang dalam setiap perbuatan dan tingkah laku. Peristiwa meletakkan semula hajar al-aswad selepas peristiwa banjir di Mekah yang telah memusnahkan Kaabah telah membuatkan masyarakat mengakui akan kebijaksanaan yang dimilikinya. Keadaan ini telah memberikan satu bonus awal kepada baginda dalam usaha untuk menyebarkan dakwah Islam pada masa depan.
Sepanjang 23 tahun berdakwah baginda telah membuktikan kesungguhannya untuk menegakkan agama Allah di muka bumi ini. Walaupun mendapat tentangan dan cacian oleh musuh-musuhnya semangat di dalam hatinya  tetap membara. Kejian dan hinaan dari kaumnya membuatkan jiwanya semakin kental dan tabah. Tawaran daripada para pemimpin Mekah berupa harta, pangkat dan wanita untuk menekan baginda supaya menghentikan dakwah kepada msyarakat tidak diendahkannya. Bahkan sokongan padu dari kalangan para sahabat menjadikan misi dakwah baginda berjaya dan tersebar luas ke serata tempat. Agama Islam tidak hanya tersebar di Jazirah Arab sahaja bahkan telah sampai hampir ke seluruh dunia sehingga ke hari ini. 
Dengan paduan antara kebenaran dakwah dan keluhuran ahlak Nabi Muhammad, ajaran Islam akhirnya tersebar luas dan diterima oleh masyarakat Arab. Tertegaknya daulah Islam di Madinah memberi mesej Islam semakin kukuh dan gemilang. Keadaan ini turut menjadi penanda aras kepada kejayaan dakwah baginda dan kesyumulan Islam yang merangkumi segala hal ehwal dunia dari segala aspek kehidupan manusia. 
Model siasah (politik) telah baginda tunjukkan melalui kepimpinan melalui tauladan di mana baginda sendiri menjadi teraju pimpinan di Madinah. Model ekonomi berlandaskan syariat Islam juga ditunjukkan Nabi melalui kaedah berurus niaga yang jujur dan amanah. Melalui hubungan sosial dan kemasyarakatan telah jelas diperlihatkan dalam rakaman sejarah baginda yang hidup di kalangan masyarakat dan kaumnya. Model pendidikan yang dibawa dalam ajaran Islam telah turut diperkenalkan melalui saranan nabi yang pernah menyebutkan galakan untuk menuntut ilmu melalui sabdanya yang bermaksud: “Menuntut ilmu menjadi kefardhuan ke atas setiap orang-orang Islam.”
Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad telah lengkap dan sesuai dijadikan panduan dalam kehidupan melangkaui masa, keadaan dan tempat. Al-Quran dan al-Sunnah pula merupakan sumber rujukan utama sepeninggalan baginda buat umat manusia. Sama ada mahu mengikutinya atau tidak, apa yang pasti kaum Yahudi dan Nasrani tidak sesekali akan berputus asa untuk mempengaruhi seluruh manusia untuk mengikuti jejak dan langkah mereka. Ia adalah sepertimana firman Allah yang bermaksud: “Tidak akan redha ke atas kamu (orang-orang Islam) oleh kaum Yahudi dan Nasrani sehingga kamu mengikuti agama mereka.”
Kini, setelah lebih 1400 tahun ini tidakkah kita menyedari akan peranan Nabi Muhammad di muka bumi ini? Tidak besarkah jasanya kepada sekelian umat manusia yang telah membawa 1001 rahmat kesejahteraan buat seisi alam? Atau sudah lupakah kita akan kepayahan baginda memperjuangkan Islam dan menerapkan iman dalam diri manusia sehingga ke hari ini?
Jangan pula ada yang melupakan jasa-jasa Nabi Muhammad kepada kita. Sifat kasih sayangnya kepada umatnya sentiasa tersemat dihati walaupun disaat akhir hayat baginda, lidahnya tidak putus-putus menyebut ‘ummati…ummati…ummati…’ Lalu, apa pula balasan kita sebagai umatnya dalam menzahirkan rasa cinta dan kasih sayang kepadanya? Maka, sama-samalah kita melafazkan selawat dan salam ke atas baginda. Moga-moga kita termasuk dalam kalangan orang-orang yang diberikan syafaat di akhirat kelak. Insya-Allah.

 _____________________________________________________________________-

Artikel ini merupakan olahan semula untuk dihantar bagi menyertai pertandingan menulis tazkirah daripada artikel dahulu, Kerasulan Muhammad: Rahmat buat seluruh alam.

MENCONTOHI IDOLA



Apabila menyebut perkataan idola, terbayang di fikiran ramai ia diertikan sebagai seseorang individu yang diangkat dan dijadikan sebagai contoh dan pujaan bagi seseorang. Menurut definisi Dewan Bahasa dan Pustaka, idola itu membawa maksud orang yang sangat diminati atau dikagumi secara keterlaluan seolah-olah memuja-muja. Antara lain idola merupakan simbol pujaan atau kekaguman seseorang kepada sesuatu sama ada daripada perkara yang nyata atau sebaliknya sama ada seseorang individu, sesebuah kumpulan, mungkin berbentuk bukan manusia seperti haiwan dan kebendaan dan sebagainya. 
Dalam kalangan masyarakat, idola yang dikagumi biasanya terdiri daripada kalangan individu lain yang dianggap hebat untuk dipuja. Selalunya juga idola ini dikagumi atas pelbagai faktor antaranya kerana minat terhadap karektor, bakat, penampilan, kebolehan, paras rupa atau apa sahaja daripada individu atau golongan yang dikaguminya. Selain itu faktor kepada kekaguman seseorang terhadap individu lain adalah disebabkan kejayaan hidup, kesungguhan, kekayaan, pangkat dan sebagainya selain sifat dan sikap tertentu yang dimiliki. 
Sebagai contoh, kebanyakan remaja masa kini terlalu obsess dengan golongan tertentu yang menarik hati mereka. Biasanya mereka menyimpan minat dan kekaguman kepada golongan artis dan selebiriti terkenal. Tidak keterlaluan ada yang bercita-cita untuk menjadi seperti idolanya dengan melakukan pelbagai cara bagi memastikan cita-cita itu dicapai. 
            Idola yang dikagumi dianggap bagus dan hebat itu akan dijadikan contoh ikutan dan tauladan dengan tujuan untuk menjadi inspirasinya dalam mencapai apa yang dimatlamatkan seperti mana yang diinginkan. Biasanya apa yang dibuat dan berlaku terhadap idola itu akan ditiru oleh peminatnya. Dengan kata lain individu yang dikagumi itu akan dianggap sebagai model dalam menuju impian yang sama seperti idolanya miliki.
Namun sejauhmanakah keperluan untuk seseorang itu mempunyai idola? Apakah hukumnya sesuatu idola itu dikagumi di sisi syariat? Apakah tujuan yang diharuskan untuk memuliki idola? Siapakah individu yang layak dijadikan idola dalam jutaan umat manusia dimuka bumi ini? 
Hakikatnya tiada syarat dalam kehidupan manusia untuk memiliki dan mempunyai idola. Terpulang kepada individu kerana dalam Islam tidak ada larangan khusus untuk seseorang itu memiliki idola apatah lagi meniru apa yang bersangkut-paut dengan idola tersebut. Memiliki idola juga menunjukkan ada sesuatu yang menjadi daya tarikan untuk seseorang itu mencontohi idolanya. 
Namun dalam perbuatan meniru dan mencontohi sesuatu golongan sama ada individu atau kumpulan, ia bergantung kepada apa yang telah Islam gariskan. Selagi mana ia tidak bertentangan dengan aqidah, syariah dan akhlak Islam ia diharuskan untuk dicontohi. Ini seperti mana yang telah Rasulullah sabdakan yang bermaksud: “Sesiapa saja yang menyerupai suatu kaum, ia termasuk golongan mereka.”
Walaubagaimana pun tidak salah untuk mengambil sesiapa pun sebagai idola. Diakui kadang kala idola boleh menjadi inspirasi untuk mencapai sesuatu matlamat. Ia juga dapat menjadi alat yang boleh mengukur dan membanding beza antara diri sendiri dengan orang yang dikaguminya. Jika orang yang dikaguminya dari kalangan individu yang baik dan berakhlak mulia maka ia sangat di galakkan untuk dicontohi. 
Secara jelas Allah s.w.t melarang untuk manusia memuja-muji seseorang itu secara melampau-lampau lantaran manusia itu juga adalah makhluknya. Lebih-lebih lagi seandainya apa yang ditiru dan dicontohi daripada idolanya itu merupakan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sebagai seorang yang beriman sifat memuja-muji selain daripada Allah secara berlebihan boleh menyebabkan dirinya jatuh syirik. 
Oleh sebab hukum asalnya adalah harus untuk menjadikan seseorang itu idola, maka tidak seharunya pula seseorang itu sesuka hati meniru apa saja pada idolanya. Dalam Islam meniru tidak salah kalau yang ditiru itu benda-benda atau perkara yang baik. Mencontohi juga tidak salah kalau yang dicontohi itu adalah sesuatu yang bermanfaat. Meneladani sesuatu yang berguna tentu saja menjadikan seseorang itu memperolehi manfaat yang baik. Mengagumi sesuatu yang hebat dan cemerlang pula digalakkan kerana ia boleh membimbing diri dalam meningkatkan kualiti diri selain berusaha untuk berusaha mendapatkannya. 
Sementara itu, perkara-perkara yang menyumbang kepada kerosakan akidah dan kerosakan akhlak dalam diri ia hendaklah dijauhi oleh setiap orang Islam. Ini bertepatan dengan sabda Rasulullah yang melarang umatnya mencontohi golongan lain yang tidak selari dengan Islam seperti mana maksudnya: “Tidak termasuk golonganku orang-orang yang menyerupai selain golonganku.”
Oleh yang demikian, dalam kalangan seluruh manusia, siapakah individu yang boleh dijadikan idola dan ikutan? Terpulang pada individu itu sendiri. Kebenaran jelas terbentang. Akal yang sihat tentu saja boleh memikirkan dan memilih siapakah individu yang layak diambil sebagai idolanya.
Sebagai muhasabah, idola yang terbaik dan teragung harus diteladani oleh seluruh umat Islam tidak lain dan tidak bukan adalah Muhammad bin Abdullah. Tiada siapa yang dapat meragui akan kehebatan diri baginda. Penampilannya yang hebat sentiasa menarik perhatian masyarakatnya terutaman pada akhlak mulia yang baginda miliki. Ia adalah seperti yang Allah firmankan dalam surah al-Qalam, ayat 4 yang bermaksud: Sesungguhnya kamu (Muhammad) mempunyai akhlak yang agung.
Kemuliaan hati dan budinya sentiasa dikagumi kawan dan lawan. Baginda boleh saja dicontohi dari pelbagai aspek sama ada dari sudut kepimpinan, kekeluargaan, persahabatan, pejuang, pendakwah dan sebagainya. Sememangnya baginda orang yang layak diberi penghormatan itu lantaran Allah s.w.t telah menciptakan baginda sebaik-baik manusia. 
Memilih Rasulullah sebagai idola hidup merupakan pilihan yang wajar demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.  Buktinya Allah telah menyebutkannya di dalam al-Quran di dalam surah al-Ahzab, ayat 21 yang bermaksud: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu ‘uswah hasanah’ (suri teladan yang baik) bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan orang yang banyak mengingati Allah.” 
Apapun juga alasan dan tujuan untuk memiliki idola pastikan ia tidak melangkaui sempadan syariat yang jelas hak dan batilnya untuk digenggami oleh individu muslim khususnya. Jika ada yang baik untuk dicontohi pada diri seseorang atau sesuatu golongan maka ambillah, jika sebaliknya pastinya akal yang waras dan bijak boleh memandu ke arah kebaikan di dunia dan akhirat. 


________________________________________________________
Artikel ini merupakan olahan semula untuk dihantar bagi menyertai pertandingan menulis tazkirah daripada artikel dahulu, Idola: Keperluan & Tujuan.

Khamis, September 01, 2011

AIDLFITRI

Bila takbir memecah sunyi
Bergema pujian pada Ilahi
Fajar Syawal menyinar kembali
Umat Islam menyambut Aidilfitri

Aidilfitri hari yang bahagia
Tetapi nasib kita tiada sama
Setiap kali Syawal menjelma
Wajah dan suasana berbeza
Ada yang suka ada yang duka

Insaflah wahai ummat Islam
Janganlah leka dan suka berfoya
Igtlah pada yang tiada
Hulurkan bantuan serta doa
Bagi yang hidup juga yang mati
Agar hidup sentiasa berbakti

Berpadalah menyambut hari raya
Jauhkan diri dari noda dan dosa
Tanda kesyukuran di bulan yang mulia
Setelah sebulan berpuasa
Renunglah amalan yang telah dibina
Supaya ia tidak sia-sia

Aidilfitri lambang kemenangan
Berbagai peristiwa sejarah mencatitkan
Perjuangan ummat Islam yg silam
Untuk dicontohi sebagai panduan
Berkorbanlah demi perjuangan Islam
Agar tetegak kalimah Tuhan




________________________
Lagu nyanyian Nadamurni 1990

SELOKA SOALAN CEPU EMAS :D

Assalamualaikum pembuka bicara...
Di Syawal indah penuh bahagia...
Indah berseri ceria sentiasa...
Bersyukur di atas kurniaan Yang Esa...

Musim raya pun bermula...
Bertemu ramai sanak saudara...
Jauh dekat tua dan muda...
Semua gembira di hari raya...

Bila lama x berjumpa...
Macam2 lah cerita...
Ada suka ada duka...
Biar puas hati merasa...

Namun aku senyap saja...
X mahu mula cerita...
Nanti aku kan ditanya...
Bila lagi nak berpunya...


Namun x dapat ku elakkannya...
Soalan itu akhirnya ditanya...
Hati berkata 'kantoilah pula'...
Aku ingat orang dah lupa...

Aduh, rasa nak hantuk kepala...
Soalan cepu emas ditanya juga...
X de jawapan yang tersedia...
Untuk aku membalas kata...

Apa yang mampu aku kata...
X payah tanya tunggulah saja...
Mungkin esok mungkin lusa...
Kalau x sabar doakanlah juga...

Bila selalu orang bertanya...
X mampu lagi aku menjawabnya...
Berdiam diri 1000 bahasa...
Hanya senyuman tanpa kata...

Jauh di hati aku berdoa...
Supaya kelak jawapannya ada...
X perlu lagi aku ditanya...
Mungkin doa kan termakbul jua...


Apapun kini kan musim raya...
Malas nak layan jiwa nan lara...
Senyum sentiasa hati kan ceria...

Raikan Syawal yang penuh mulia...


hahahahaha...... :D

____________________
idea ni on the spot muncul kat kepala....kalu korang apa ek jawapannya?


LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

.: Search Anything Here :.