Carian Daripada Blog Ini

Ahad, November 23, 2008

BILA TUHAN TAK DITAKUTI

Bila Tuhan tak ditakuti macam–macam boleh terjadi
Tiap orang tak ketahuan hala hidupnya sendiri
Maka rosaklah di sana–sini

Ada manusia puja alam sebagai Tuhan
Mabuk dengan gelombang laut yang menggulung
Digambarkan dengan kata sastera mempesona
Mereka tenggelam dalam gelombang sasteranya
Dia leka sendiri dengan buah penanya

Bagai orang tenggelam dalam lautan menggulung
Tidak tahu tujuan kemana mahu pergi

Ada juga yang sibuk bercakap dengan emosinya sekali
Mengelilingi seluruh negeri kadang–kadang berbohong sesuka hati
Berkata tidak mengota, mengecam orang tak usah dikira
Sudah jadi makan minumnya.

Ada golongan sibuk dengan kesalahan orang
Seolah–oleh mereka wira agama
  Konon hendak membersihkan agama dari noda
Dan sebenarnya berlaku di depan manusia bukan realiti hidupnya

Mereka lupa diri sendiri
Mereka sendiri buat dosa
Membeli kereta dan rumah terlibat dengan riba
Anak – anak dan juga isteri terdeda oleh setiap hari
Perbualan setiap hari tentang kenaikan gaji dan juga pangkat
Hidup sendiri nafsi – nafsi kecuali ada urusan resmi
Yang ada kaitan dengan gaji, yang ada kaitan dengan gaji

Bakhilnya amat ketara sekali
Mereka lupa semua itu adalah kesesatan dalam beragama
Kesesatan dalam beragama

Yang punya kuasa berbangga dengan kuasanya
Menggertak manusia setiap hari
Akta–akta dibuat untuk selamatkan diri mereka
Membantu orang bukan dari hatinya sendiri
Jasa-jasa disebut berulang–ulang kali
 
Menceritakan dasa kepada manusia
Maka hilanglah pahalanya menipu diri tak disedari
Menipu diri tak disedari

Tak kurung juga ada di kalangan manusia
Setiap hari memikirkan hendak menghiburkan manusia
Berbagai cara dan gaya dipertunjukkan
Rupanya jiwa mereka sendiri tak terhibur jiwa mereka derita
Tak kurang juga membunuh diri

BILA TUHAN TAK DITAKUTI

Bila Tuhan tak ditakuti macam–macam boleh terjadi
Tiap orang tak ketahuan hala hidupnya sendiri
Maka rosaklah di sana–sini

Ada manusia puja alam sebagai Tuhan
Mabuk dengan gelombang laut yang menggulung
Digambarkan dengan kata sastera mempesona
Mereka tenggelam dalam gelombang sasteranya
Dia leka sendiri dengan buah penanya

Bagai orang tenggelam dalam lautan menggulung
Tidak tahu tujuan kemana mahu pergi

Ada juga yang sibuk bercakap dengan emosinya sekali
Mengelilingi seluruh negeri kadang–kadang berbohong sesuka hati
Berkata tidak mengota, mengecam orang tak usah dikira
Sudah jadi makan minumnya.

Ada golongan sibuk dengan kesalahan orang
Seolah–oleh mereka wira agama
  Konon hendak membersihkan agama dari noda
Dan sebenarnya berlaku di depan manusia bukan realiti hidupnya

Mereka lupa diri sendiri
Mereka sendiri buat dosa
Membeli kereta dan rumah terlibat dengan riba
Anak – anak dan juga isteri terdeda oleh setiap hari
Perbualan setiap hari tentang kenaikan gaji dan juga pangkat
Hidup sendiri nafsi – nafsi kecuali ada urusan resmi
Yang ada kaitan dengan gaji, yang ada kaitan dengan gaji

Bakhilnya amat ketara sekali
Mereka lupa semua itu adalah kesesatan dalam beragama
Kesesatan dalam beragama

Yang punya kuasa berbangga dengan kuasanya
Menggertak manusia setiap hari
Akta–akta dibuat untuk selamatkan diri mereka
Membantu orang bukan dari hatinya sendiri
Jasa-jasa disebut berulang–ulang kali
 
Menceritakan dasa kepada manusia
Maka hilanglah pahalanya menipu diri tak disedari
Menipu diri tak disedari

Tak kurung juga ada di kalangan manusia
Setiap hari memikirkan hendak menghiburkan manusia
Berbagai cara dan gaya dipertunjukkan
Rupanya jiwa mereka sendiri tak terhibur jiwa mereka derita
Tak kurang juga membunuh diri

Ahad, November 02, 2008

:: Jangan Pandang Belakang ::


Perjalanan manusia seumur hidupnya di muka bumi ini tidak sesekali akan berundur walau setapak. Apa yang telah berlalu harus dibiarkan saja pergi. Masa hadapan yang belum pasti tetap akan dihadapi. Suka ataupun tidak, itulah lumrahnya.


Jalanan yang disusuri selama ini tidak saja meninggalkan beribu kenangan, bahkan pengajaran yang diperolehi daripada pengalaman hidup lalu menjadi tauladan dalam mengemudi layaran hidup pada masa mendatang. Apa yang dilalui itu haruslah dijadikan pedoman untuk bekalan hari-hari seterusnya. Jika ia sebaliknya, jadikanlah tali yang menyempadankan antara hak dan batil bagi memastikan apa yang tidak diingini itu berlaku buat kesekian kalinya.


Takah kehidupan yang dijalani dari hari ke hari tidak sesekali harus di cemari dengan noda kekesalan. Sememangnya manusia tidak pernah lari dalam melakukan kesilapan. Sengaja atau tidak bukanlah persoalannya. Apa yang penting segala yang berlaku itu harus diambil perhatian disamping senantiasa bermuhasabah diri dari segala apa yang telah dilalui.


Pastinya jika kita mengambil pengajaran dari apa yang telah dialami insya-Allah manusia akan lebih berwaspada demi memastikan perjalanan hidupnya berada di piawaian selamat dalam mencapai matlamat yang diingininya.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

.: Search Anything Here :.